Minggu, 29 Januari 2012

Request

Hai! Hai! Hai!!!!
Hehehe.. baru kali ini nih gue dapet Request dari temen grup ANime no Rakuen. So, gak usah pake basa basi lagi, inilah bahasan nya!


History of Sadako Sasaki






Yang kita tahu selama ini tentang Sadako adalah seorang sosok gadis Jepang yang sangat menyeramkan yang menghuni sumur tua, tapi sekarang kita coba lihat artikel ini untuk mengetahui keadaan Sadako yang sebenarnya.



History
Sadako Sasaki (7 Januari 1943 – 25 Oktober 1955) adalah seorang gadis Jepang yang tinggal di dekat jembatan Misasa di Hiroshima, Jepang ketika itu tengah dijatuhi bom atom yang jatuh di Hiroshima. Sadako baru berumur dua tahun pada 6 Agustus 1945 ketika ia menjadi korban dari bom atom tersebut.


Pada saat ledakan itu Sadako sedang berada didalam rumah, sekitar 1 mil dari titik ledakan bom. Pada Januari 1955, bintik-bintik ungu sudah mulai terbentuk dan menjadi gumpalan yang membesar. Kemudian, dia didiagnosis dengan leukemia sebagai penyakit yang dideritanya, penyakit itu kemudian disebut sebagai “Sebuah Penyakit Bom Atom”. Pada tanggal 3 Agustus 1955, Chizuko Hamamoto, teman terbaik Sadako datang ke rumah sakit untuk mengunjungi dan memberi sebuah origami dari kertas yang dibuat menjadi Crane. Pada awalnya Sadako tidak mengerti mengapa Chizuko melakukan hal ini, kemudian Chizuko memberitahu cerita tentang karya cranes. Lalu dia mulai membuat crane sendiri sejak dia mendengar cerita itu, Orang Jepang dahulu mengatakan bahwa orang yang bisa membuat 1000 cranes akan mendapat apa yang diinginkannya.

Versi cerita yang populer di Jepang adalah bahwa ia tidak berhasil membuat 1000 cranes dari tujuan awalnya, dia hanya memiliki 644 lipatan sebelum dia mati. Temannya yang berhasil menyelesaikan 1000 crane dikuburkan bersama dengan Sadako.

Sedangkan versi lain menyebutkan bahwa pada akhir Agustus 1955 Sadako telah mencapai tujuan itu dan terus melipat cranes sampai dia mati. Cerita ini berasal dari buku Sadako dan Ribuan Kertas Cranes, sebuah pameran yang muncul di Hiroshima Peace Memorial Museum.

Walaupun dia memiliki banyak waktu luang selama dia di rumah sakit untuk membuat cranes, ia tidak punya cukup kertas untuk membuat 1000 crane tersebut. Dia mendapat kertas dengan cara pergi ke kamar pasien lain untuk meminta bekas kertas hadiah yang sudah tidak digunakan lagi dan temannya, Chizuko yang selalu membawakan kertas setiap hari sepulang dari sekolah untuk Sadako.

Selama waktunya di rumah sakit itu kondisinya semakin memburuk. Sekitar pertengahan Oktober, kaki kirnya bengkak dan berubah menjadi ungu. Dengan keluarga disekelilingnya Sadako meninggal pada pagi 25 Oktober 1955.

Memorial

Setelah matinya, teman-teman Sadako menerbitkan kumpulan surat-surat dalam rangka untuk membantu mengumpulkan dana untuk membangun kembali Hiroshima dan peringatan kepada semua anak-anak yang telah mati dari akibat bom atom. Pada 1958, sebagai simbol dari dampak dari perang nuklir itu dibuatlah sebuah patung Sadako Sasaki yang dibuat didepan Peace Memorial Park di Hiroshima. Dia dan semua anak-anak yang dibunuh oleh bom atom itu menyertakan sebuah surat yang diukir pada ukiran batu yang bertuliskan “Ini adalah teriakan kami, ini adalah doa kami untuk perdamaian di dunia.”.

Dia cerita itu dikatakan di beberapa sekolah di Jepang mendedikasikan satu hari dalam setahun, yaitu pada 6 Agustus sebagai hari "Perdamaian Tahunan" untuk mengenang Sadako Sasaki dan orang-orang yang telah menjadi korban dari bom Hiroshima. Setiap hari peringatannya, cranes terus dibuat oleh anak-anak dari seluruh Jepang dengan harapan untuk perdamaian.

Cerita Dari Sadako Dalam Budaya Populer

Cerita Sadako menjadi dekat dengan banyak sekolah di seluruh dunia melalui novel The Day of the Bomb (1961) oleh penulis Austria, Karl Bruckner serta "Sadako and Thousand Paper Cranes" oleh Eleanor Coerr yang pertama kali diterbitkan pada 1977. Sadako juga disebutkan dalam sejarah kehidupan anak-anak dan korban yang selamat dari bom Hiroshima oleh Robert Junk's. Ceritanya terus menjadi inspirasi untuk jutaan harapan bagi perdamaian abadi di dunia.
 Sadako juga adalah icon hantu terkenal Jepang, dan kisahnya bahkan dirilis ulang perfilman Hollywood dengan nama tokoh Samara.

#diambil dari sebuah Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar